Minggu, 04 November 2012

ASI Eksklusif di Indonesia Masih Rendah


Jumat, 21 September 2012 11:34 WIB
Arbi Krishadiyanto — HARIAN TERBIT


JAKARTA — Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi prihatin dengan rendahnya perkembangan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia. Berbeda dengan sejumlah negara tetangga yang terbilang sudah cukup berhasil dalam menjalankan program ASI eksklusif.
“Dari berbagai sumber yang saya dapat, saya simpulkan bahwa perkembangan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia ini masih rendah dan menunjukkan perkembangan yang sangat lambat,” kata Menkes dalam pembukaan Pekan ASI Sedunia 2012 di Jakarta, kemarin.
Menurut data Survei Kesehatan Nasional (Susenas) 2010, diketahui baru sebanyak 33,6% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. “Ini artinya masih ada sekitar 2/3 bayi di Indonesia yang kurang beruntung. Kita akan tingkatkan kampanye ASI eksklusif ini dan mendorong agar pemerintah daerah dan pihak swasta untuk mendukungnya,” ujarnya.
Dia menuturkan, beberapa faktor penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia diantaranya karena penyebarluasan informasi di antara petugas kesehatan dan masyarakat yang tidak optimal, yaitu hanya sekitar 60% masyarakat tahu informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui.
Selain itu, data Riset Fasilitas Kesehatan Dasar (Risfaskes) 2011 juga menunjukkan baru sekitar 40% Rumah Sakit yang melaksanakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi sebagai penerapan 10 Langkah Keberhasilan Menyusui.
“Belum lagi ditambah dengan hasil rapid assessment 2010 yang menemukan banyak Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta menerima sponsor dan hadiah berupa sampel susu formula, tas kit, kalender, ballpoint, dan berbagai bentuk lainnya yang melemahkan upaya peningkatan ASI Eksklusif.”
Sumber : 
http://www.harianterbit.com/2012/09/21/asi-eksklusif-di-indonesia-masih-rendah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar