Senin, 29 Oktober 2012

Astigmatisma

Deskripsi 

Ketajaman normal mata manusia untuk dapat melihat gambar atau tulisan pada jarak 6 meter. Selain itu, mata juga bisa melihat dengan jelas pada sudut pandang visualis 5 derajat. Jika seseorang tidak bisa melihat dengan standar tersebut maka kemungkinan matanya mengalami kelainan. Salah satu kelainan pada mata itu, salah satunya adalah mata asigmatisma.

Penyebab 
Kelainan mata ini disebabkan penderita tidak dapat melihat sama jelas pada gambar disatu bidang datar. Penyebabnya kelengkungan kornea, pasca infeksi, dan pasca bedah kornea.

Gejala 
Tidak dapat melihat gambaran/bayangan garis vertikal dengan horizotal secara bersamaan.

Pengobatan 
Kelainan ini dapat disembuhkan dengan lensa silinder.


Sumber : http://health.detik.com/readpenyakit/10/astigmatisma?mode_op=deskripsi

Pertolongan Pertama pada Korban Keracunan


Putro Agus Harnowo - detikHealth
Kamis, 23/08/2012 09:14 WIB



Jakarta, Keracunan makanan sangat mudah terjadi apabila tidak cermat dalam menyimpan ataupun memasak makanan. Selain itu, bahan-bahan rumah tangga seperti pembersih atau deterjen juga mengandung bahan kimia yang berbahaya apabila tertelan. Untuk itu, korban keracunan perlu mendapatkan penanganan segera.

Segera hubungi paramedis atau bawa korban ke rumah sakit terdekat. Sertakan pula informasi mengenai usia, jenis racun yang tertelan, berapa banyak racun yang tertelan, kapan peristiwanya terjadi, korban mengalami muntah atau tidak dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa korban ke rumah sakit.

Penanganan darurat yang bisa diberikan kepada korban keracunan antara lain:

1. Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan memberi korban minum air putih atau susu sesegera mungkin. Jangan beri jus buah atau asam cuka untuk menetralkan racun.

2. Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan merangsang korban untuk muntah.

3. Usahakan korban untuk muntah dengan wajah menghadap ke bawah dengan kepala menunduk lebih rendah dari badannya agar tak tersedak.

4. Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat.

5. Jangan memberi minuman atau berusaha memuntahkan isi perut korban bila ia dalam keadaan pingsan. Jangan berusaha memuntahkannya jika tidak tahu racun apa yang ditelan.

6. Jangan berusaha memuntahkan korban bila menelan bahan-bahan seperti pembersih toilet, cairan antikarat, cairan pemutih, sabun cuci, bensin, minyak tanah, tiner serta cairan pemantik api.

Zat asam akan menyebabkan kerusakan lebih parah pada lambung atau esofagusnya jika dimuntahkan. Sedangkan produk BBM yang dimuntahkan dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

Sumber : http://health.detik.com/read/2012/08/23/091411/1996675/1407/pertolongan-pertama-pada-korban-keracunan?l771108bcj

Minat Pria Pakai Alat Kontrasepsi Rendah


Senin, 29 Oktober 2012 | 06:12 WIB



Jakarta, Kompas - Minat kaum pria mengikuti program Keluarga Berencana rendah, baru 3,9 persen dari semua peserta KB aktif. Kendala bersumber dari persoalan budaya, kurangnya informasi, serta terbatasnya pilihan alat kontrasepsi bagi pria.

”KB masih dianggap urusan perempuan, padahal ini urusan bersama suami-istri,” kata mantan Kepala Bidang Kesertaan KB Pria Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Muhammad Bawardadi di Jakarta, Sabtu (27/10/2012).

Data BKKBN hingga September 2012 menyebut, ada 34,3 juta peserta KB aktif perempuan dan 1,4 juta peserta KB aktif pria. Jenis alat kontrasepsi untuk perempuan lebih beragam, seperti suntikan, pil, implan, IUD, dan tubektomi. Adapun alat kontrasepsi pria hanya kondom dan vasektomi.

Menurut Bawardadi, vasektomi merupakan pilihan alat kontrasepsi paling efektif untuk pria daripada kondom. Prosesnya lebih praktis. Namun, peminatnya sangat kurang. Hanya 17,61 persen yang memilih vasektomi.

Penyebabnya, informasi tentang vasektomi sangat kurang. Vasektomi lebih banyak dilakukan pria dari kalangan ekonomi menengah-bawah yang punya anak banyak dan tak ingin punya anak lagi. Adapun di Malaysia, Banglades, dan Pakistan, vasektomi dikenalkan sejak lama.

Metode ini dilakukan dengan mengikat saluran sperma sehingga sperma yang dihasilkan testis tidak terbawa saat ejakulasi. ”Hal ini tidak berbahaya karena tubuh akan mendaur ulang,” katanya.

Bagi yang ingin mengakhiri vasektomi, dilakukan rekanalisasi (penyambungan kembali).

Bawardadi mengatakan, salah satu kendala pengembangan vasektomi di Indonesia adalah fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang vasektomi. Namun, sejumlah ulama sudah membolehkan sehingga hukumnya menjadi mubah (boleh).

Secara terpisah, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh mengakui, ada ulama yang membolehkan vasektomi. Namun, fatwa MUI tentang vasektomi di Cipasung, Tasikmalaya, Juli 2012, tetap menyatakan vasektomi haram meski ada sejumlah perkecualian. Ini menegaskan dua fatwa sebelumnya tentang vasektomi dan tubektomi sebagai bentuk pemandulan sehingga dinilai terlarang.

Dasar pengharaman adalah terpenuhinya tiga kriteria dalam kajian hukum Islam terkait vasektomi, yaitu mengubah yang ada (pemotongan saluran sperma), membatasi orang untuk memiliki anak, serta bersifat pemandulan tetap. Hukum agama membolehkan KB yang dasarnya pengaturan, bukan pengubahan, pembatasan, atau pemandulan.

Pengecualian yang membolehkan vasektomi antara lain jika tujuannya tak menyalahi syariat, tidak menimbulkan kemandulan permanen, tidak menimbulkan bahaya, dan tidak masuk sebagai metode kontrasepsi mantap.

Asrorun menyayangkan upaya mendorong vasektomi tanpa penjelasan rinci tentang risikonya. Informasi tentang mahalnya rekanalisasi dan tidak ada jaminan keberhasilan rekanalisasi kurang tersampaikan.

”MUI mendorong KB pria, tetapi harus dilakukan dengan tidak mencederai semangat keagamaan. Sabelum dikenal berbagai alat kontrasepsi perempuan, KB justru dipelopori pria meski dengan cara sederhana, mencabut penis saat akan ejakulasi,” katanya.

Asrorun menyarankan BKKBN mengembangkan metode KB pria yang lebih variatif sehingga bisa menarik lebih banyak akseptor KB pria. (MZW)


Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/29/06125992/Minat.Pria.Pakai.Alat.Kontrasepsi.Rendah

Mau Cepat Kurus Tapi Tak Kuat Lari? Nonton Saja Film Horor


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 29/10/2012 14:38 WIB



Jakarta, Duduk di depan televisi sering dikaitkan dengan risiko kegemukan dan gangguan jantung, kecuali yang ditonton adalah film horor. Nonton film-film yang seram atau mencekam diklaim bisa membakar kalori sama banyak dengan 30 menit jalan kaki.

Para ilmuwan dari University of Westminstermembuktikan hal itu setelah mengamati 10 relawan yang diminta menonton sejumlah film horor klasik. Sembari menonton, para relawan menjalani pemeriksaan tekanan darah, denyut jantung dan sirkulasi udara pernapasan.

Saat diambil rata-rata, para relawan yang menonton film horor mengalami pembakaran kalori 30 persen lebih banyak dibanding saat menonton tayangan TV yang lain. Main mencekam film yang ditonton, makin banyak energi yang dihasilkan dari pembakaran kalori.

Dalam pengamatan ini, jumlah energi yang dihasilkan selama 90 menit nonton film horor rata-rata 113 kalori atau kurang lebih setara dengan jalan kaki selama 30 menit. Jumlah energi yang dihasilkan kurang lebih juga setara dengan kalori yang terkandung dalam sepotong cokelat batangan.

"Adalah pelepasan adrenalin aksi cepat yang terjadi saat tubuh mengalami stres yang intens, atau dalam hal ini rasa takut, yang diyakini menekan nafsu makan, meningkatkan laju metabolisme basal dan pada akhirnya membakar kalori lebih banyak," kata pakar metabolisme dari University of Westminster, Dr Richard Mackenzie seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (29/10/2012).

Dari 10 judul film horor yang dipakai dalam penelitian ini, film thriller tahun 1980-an berjudul 1980 terbukti memicu pembakaran energi paling besar yakni 184 kalori. Film garapan Steven Spielberg, Jaws berada di urutan berikutnya dengan 161 kalori.

Selengkapnya, berikut ini judul-judul film yang dipakai dan jumlah kalori rata-rata yang terbakar saat menontonnya.

1. The Shining (184 kalori)


2. Jaws (161 kalori)


3. The Exorcist (158 kalori)


4. Alien (152 kalori)


5. Saw (133 kalori)


6. A Nightmare on Elm Street (118 kalori)


7. Paranormal Activity (111 kalori)


8. The Blair Witch Project (105 kalori)


9. The Texas Chain Saw Massacre (107 kalori)


10. [Rec] (101 kalori)



Sumber : http://health.detik.com/read/2012/10/29/143227/2075140/763/mau-cepat-kurus-tapi-tak-kuat-lari-nonton-saja-film-horor?l992206755

Fenomena-fenomena Aneh pada Bayi & Anak-anak


Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 29/10/2012 15:00 WIB



Jakarta - Segala hal bisa terjadi jika Tuhan berkehendak. Nah, dari sekian banyak kelahiran yang terjadi di dunia ini, terdapat sejumlah fenomena ataupun penyakit aneh pada bayi maupun anak-anak.

Penemuan baru di bidang medis tentu diharapkan agar fenomena dan penyakit aneh itu kian berkurang. Berikut ini beberapa fenomena maupun penyakit aneh yang dialami bayi dan anak-anak, seperti detikHealth kutip dari berbagai sumber:

1. Bayi dengan Tambahan Penis di Punggung



Seorang bayi di Provinsi Henan, China, lahir dengan tambahan penis di punggungnya. Ayah si bayi, Li Jun, pun bergegas membawa puteranya ke RS Anak Tianjin untuk dioperasi.

Kondisi yang dialami bayi tersebut disebut fetus in fetu (FIF). Ditengarai ada lebih dari 100 kasus FIF yang terjadi. Diperkirakan kasus ini hanya terjadi satu dari 500.000 kelahiran.

2. Bayi yang Lupa Bernapas



Di umurnya yang baru 9 bulan, Joshua Herron sudah 19 kali lupa bernapas saat sedang tertidur. Sang ibu pun tak henti-hentinya mengingatkan Joshua untuk bernapas.

Joshua mengalami gangguan pernafasan sejak  lahir. Para dokter di Mercy Hospital Australia menemukan kadar laktat tak normal di tubuh bayi tersebut. Ditengarai, dia mengalami ketidakmatangan otak dan pusat pernafasan ketika masih berada di dalam kandungan.


3. Gadis Kecil yang Bisa Mati Jika Makan Es Krim



Priscilla Pomerantz sejak umur 7 tahun tidak bisa bersentuhan dengan benda-benda yang suhunya di bawah 20 derajat Celcius, tak terkecuali es krim. Sebab benda-benda dingin bisa menjadi pembunuh baginya.

Priscilla mengalami Cold Urticaria. Jika dipaksa bersentuhan dengan benda-benda dingin, maka bocah asal New York itu akan merasa gatal-gatal yang tak tertahankan di sekujur tubuhnya. Parahnya, dia bahkan bisa berhenti bernapas. Kala itu dokter menyebut peluang sembuh Priscilla hanya 11 persen.


4. Bocah yang Menjadi Cepat Tua



Usianya masih belia, namun penampilannya seolah 8 tahun lebih tua. Itulah mereka yang menderita progeria. Progeria muncul karena kelainan genetik yang menyebabkan anak-anak tua sebelum waktunya.

Hayley Okines adalah salah satu yang mengalaminya. Orang tua lantas membawanya ke Americafor untuk penangangan khusus. Hayley mengonsumsi obat yang memang tidak akan membuatnya terlihat seperti bocah seusianya, namun akan membantu agar rambutnya tumbuh dan usianya bisa lebih panjang.


5. Bayi Sakit Kulit Melepuh



Terserang penyakit Weber-Christian. Itulah yang dialami bayi berusia 14 bulan, Yang Xin. Penyakit ini menyebabkan kulit mati di daerah yang meradang terinfeksi, sehingga meninggalkan bekas luka cekung dengan cairan kekuningan. Kulit wajahnya pun seperti melepuh.

Penyebab maupun obat untuk penyakit bayi tersebut belum diketahui. Saat kesakitan, hanya pelukan ibu yang bisa menenangkan Yang Xin yang kala itu kondisinya tidak membaik.





Sumber : http://health.detik.com/read/2012/10/29/145256/2075167/763/1/fenomena-fenomena-aneh-pada-bayi-anak-anakl992205755

Minggu, 28 Oktober 2012

Absen Sikat Gigi Malam Hari Suburkan Kuman

Penulis : Natalia Ririh | Kamis, 6 September 2012 | 07:47 WIB




JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi sebaiknya dilakukan minimal dua kali sehari pada saat pagi sesudah makan dan sebelum tidur. Banyak orang tidak merasa malas ketika melakukan kebiasaan menyikat gigi di pagi hari. Namun, berbeda saat malam hari, orang cenderung malas untuk menggosok gigi sebelum pergi ke tempat tidur. 

Padahal, menurut, Ketua Umum PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Zaura Rini Anggraeni, menyikat gigi di malam hari sebelum tidur sangatlah penting. Perkembangbiakan kuman meningkat dua kali lebih tinggi pada malam hari. "Kuman akan mengeluarkan asam di malam hari lebih banyak. Kuman beraksi lebih tinggi karena air liur saat malam berkurang," ujarnya dalam konferensi pers "Bulan Kesehatan Gigi Nasional tahun 2012" di Jakarta, Rabu (5/9/2012). 

Sering absen menyikat gigi baik pada pagi maupun malam hari dapat mempermudah terciptanya infeksi dan gigi berlubang. Berdasarkan penelitian, penyebab infeksi pada gigi serupa dengan bakteri penyebab infeksi katup jantung. Gigi yang infeksi akan mengeluarkan gas, dan apabila terus didiamkan bakteri yang berada di dalamnya yakni Streptococcus, akan bergerak mengikuti aliran darah.

Bakteri ini akan berhenti di daerah yang disuka pada organ tubuh, misalnya pada jantung, ginjal atau paru-paru. Selain menyikat gigi, kesehatan gigi ditentukan pula dari asupan makanan yang masuk ke tubuh.
Menurut  Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Prof Eky S. Soria Soemantri,  makanan terlalu manis banyak mengandung gula yang memicu terbentuknya karang gigi. "Karang gigi bisa menyebabkan gigi berlubang karena itu perlu dibersihkan. Ada karang gigi yang bisa hilang dengan cara cukup disikat saja. Tapi, karang yang sulit dapat dibersihkan oleh dokter gigi," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Eky, kunjungan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi adalah penting. Pemeriksaan ini dapat mencegah, mendeteksi secara dini bila gigi ada kelainan. Anjuran pemeriksaan ini merupakan anjuran umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dimana dokter dapat membantu mendeteksi kondisi gigi pasiennya. "Cek ke dokter belum tentu harus dirawat. Pemeriksaan itu dimaksudkan untuk mendeteksi apakah gigi pasien ada yang salah sehingga mudah segera diatasi," ujarnya.
Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/09/06/07474416/Absen.Sikat.Gigi.Malam.Hari.Suburkan.Kuman

Atasi dan Cegah Gigi Sensitif

Penulis : Lusia Kus Anna | Jumat, 26 Oktober 2012 | 15:07 WIB




Kompas.com - Ketika gigi terasa ngilu terhadap rangsangan tertentu, seperti panas, dingin, atau makanan asam, itu pertanda Anda mengalami gigi sensitif. Atasi keluhan gigi ngilu dan cegah agar tak datang kembali.

Gigi sensitif sebenarnya istilah umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya dentin hipersensitif, yang ditandai dengan terbukanya dentin akibat email yang menipis. Maka, bila kondisinya sudah terbuka, dan ia terkena sesuatu yang panas atau dingin, akan menyebabkan rasa ngilu.

Letak dentin sendiri ada di bawah email. Dentin memiliki saluran-saluran yang sangat kecil (tubulus dentin) yang langsung berhubungan dengan saraf gigi. 

Menurut drg. Hari Sunarto, Sp.Perio (K), berbeda dengan nyeri gigi berlubang yang keluhannya bisa berlangsung sepanjang hari, ngilu akibat gigi sensitif biasanya hilang dan timbul. 

"Karena hanya ngilu sesaat akibatnya keluhan gigi sensitif sering diabaikan," kata drg.Hari dalam sebuah acara media edukasi mengenai gigi sensitif di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Menurut penelitian yang dilakukan Pepsodent, Synovate, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran di tahun 2010, sebanyak 65 persen masyarakat Indonesia memiliki gigi sensitif. Namun, hanya separuhnya yang melakukan tindakan untuk mengobatinya. Sisanya membiarkan.

Menurut drg.Hari, keluhan gigi sensitif tidak pandang usia dan jenis kelamin, meski sebagian besar memang ditemukan di usia produktif. 

Faktor pemicu gigi sensitif yang paling besar adalah gaya hidup, yakni cara menyikat gigi yang tekanannya terlalu keras sampai membuat gusi menurun atau memakai sikat dengan bulu sikat kasar. Biang keladi lainnya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman dengan perbedaan suhu ekstrem, juga makanan asam. 

"Penyebab lain adalah kurang terjaganya kebersihan gigi dan mulut," jelas dokter yang menjadi Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia komisariat Jakarta ini.

Preventif

Jika selama menyikat gigi, mengunyah atau minum Anda sering menghindari tempat yang sensitif ini karena ngilu, berarti Anda memerlukan pengobatan. Enggan menggosok gigi secara tuntas karena merasa ngilu juga bisa mengarahkan timbulnya penyakit gusi dan gigi. 

Dokter akan mendiagnosis gigi sensitif setelah semua kemungkinan penyebab nyeri dihilangkan, misalnya gigi berlubang atau posisi gigi bungsu yang tidak sempurna. 

Setelah menemukan penyebab menjadi sensitifnya gigi Anda, dokter akan merawat bagian yang terganggu tersebut dan menganjurkan dilakukannya program pemeliharaan. Termasuk diantaranya memakai pasta gigi untuk gigi sensitif (desensitisasi), meresepkan fluor untuk digunakan di rumah, serta kemungkinan menambal bagian gigi yang terbuka. 

Untuk melepaskan diri dari masalah gigi sensitif, berbagai upaya preventif dapat dilakukan. Yang utama adalah pemeliharaan gigi dengan menjaga kebersihan gigi yang baik. "Kuncinya adalah menghilangkan plak penyebab penyakit gusi dan mulai mempratekkan cara menyikat gigi yang benar," imbuh Hari. 

Menyikat gigi secara benar adalah menggerakkan sikat pelan, pendek-pendek, dan bergerak dari atas ke bawah atau memutar. Menyikat gigi dengan gerakan panjang maju mundur hanya dibolehkan untuk gigi atas (mahkota gigi), bukan gusi.

Sementara itu berbicara mengenai pasta gigi, Pepsodent Sensitive Expert dengan kombinasi teknologi mutakhir HAP mineral hadir untuk menjawab kebutuhan mengurangi rasa ngilu, memperbaiki, dan mencegah gigi sensitif. 

Menurut drg.Ratu Mirah Afifah, professional relationship manager oral care PT.Unilever Indonesia, Pepsodent Sensitive Expert memiliki empat bahan aktif, yakni potasium sitrat, HAP mineral sebagai sumber kalsium, sodium monofluorophosphate sebagai sumber fluoride, serta zinc untuk mencegah radang gusi. 

"Pasta gigi dengan empat bahan aktif yang sudah kami patenkan ini bukan hanya mengurangi rasa ngilu, tapi juga solusi yang dapat mencegah gigi sensitif tersebut datang kembali di kemudian hari," katannya.


Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/26/15070829/Atasi.dan.Cegah.Gigi.Sensitif

Melatih Sistem Imun Melawan Influenza


Penulis : Lusia Kus Anna | Jumat, 26 Oktober 2012 | 12:29 WIB



Kompas.com - Influenza adalah infeksi pada sistem pernapasan atas yang bisa menyebabkan berbagai gejala mulai dari batuk kering, sakit tenggorokan, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. 

Penyakit influenza sangat mudah menular karena sel virusnya ada di udara. Meski istirahat dan cukup cairan adalah terapi terbaik untuk penyakit ini, pencegahan tetap yang terbaik. Melatih kekebalan tubuh akan membantu tubuh melawan virus influenza. 

Langkah 1: Tambahkan potongan bawang putih segar ke dalam sup. Penelitian mengungkapkan bawang putih akan meningkatkan sistem imun, selain itu kandungan allicin dalam bawang putih mengandung komponen antivirus.

Langkah 2: Konsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti kiwi, stroberi, orange, nenas, atau grapefruit. Vitamin C akan meningkatkan fungsi sistem imun dan melindungi tubuh dalam melawan infeksi. Vitamin ini juga memberi perlindungan dari kerusakan radikal bebas. 

Langkah 3: Bila Anda rutin mengonsumsi suplemen, cobalah pilih yang mengandung ginkgo biloba. Herbal yang berasal dari Cina ini diketahui meningkatkan sirkulasi tubuh. Sirkulasi yang lancar akan membantu pengantaran vitamin dan mineral yang diperlukan.

Langkah 4: Lindungi tubuh dari serangan virus dengan mengonsumsi tiram. Kandungan mineral zinc dalam makanan laut yang identik dengan afrodisiak ini juga memiliki efek antivirus. 

Langkah 5: Selalu ingat nasihat ibu untuk rajin makan sayuran. Salah satu sayuran yang direkomendasikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah bayam. Kandungan folatnya akan memicu produksi sel-sel baru dan memperbaiki DNA. Sayuran hijau ini juga kaya vitamin C, serat, dan antioksidan. Jangan masak bayam terlalu matang untuk mendapatkan manfaat optimal.

Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/26/12295787/Melatih.Sistem.Imun.Melawan.Influenza

Kenapa Kita Minum Susu Sapi?


Sabtu, 27 Oktober 2012 | 06:36 WIB

KOMPAS.com - Seorang asisten profesor yang mendalami susu di Cornell University, Michael van Amburgh, mengatakan bahwa susu sapi jadi pilihan bukan karena faktor kualitas. Melainkan faktor ekonomi dan warisan budaya.
"Kedua hal itu ada di belakang monopoli susu sapi pada makanan manusia," kata Van Amburgh.

Faktor lain yang mendukung, kata Van Amburgh, adalah sifat sapi yang jinak sehingga mereka mudah dikendalikan dan dipelihara. Domba dan kambing yang juga penghasil susu yang baik tidak memiliki sifat tersebut.

"Mereka lebih aktif berkeliaran," jelas Van Amburgh. Selain itu, dari sisi jumlah, domba dan kambing tidak bisa menyaingi susu sapi.

Dalam peternakan, seekor kambing dapat menghasilkan sekitar setengah galon per hari. Bandingkan dengan sapi yang bisa menghasilkan 10 galon susu per hari. Faktor lain yang mendukung penggunaan susu sapi adalah rasa dan tekstur.

Susu unta memiliki rasa mirip susu sapi segar rendah lemak. Demikian menurut Oasis Camel Dairy, sebuah perusahaan pemerah susu unta di Ramona, California, Amerika Serikat. Saat ini, Departemen Agrikultur Amerika Serikat masih berusaha menentukan standar kualitas susu unta sehingga produk tersebut dapat dijual legal. Meskipun demikian FDA mengizinkan konsumsi susu unta. (Alex Pangestu/ LiveScience, FDA)

Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/27/0636469/Kenapa.Kita.Minum.Susu.Sapi.

Silakan Makan Daging Kurban dan Tetap Sehat

Penulis : Dr. Ari F. Syam Sp.Pd | Kamis, 25 Oktober 2012 | 09:51 WIB




KOMPAS.com - Hari raya Idul Kurban atau Hari Raya Haji identik dengan hari raya pemotongan hewan kurban antara lain: sapi, kerbau, kambing atau domba. Pada sebagian besar masyarakat muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia, pada tanggal yang ditetapkan akan melakukan pemotongan hewan kurban. Hal ini akan berjalan pada hari raya Idul Kurban dan selama 3 hari berturut-turut kemudian pada hari 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. 

Salah satu makna dari Idul Kurban ini adalah saling berbagi antara masyarakat muslim yang mampu kepada saudaranya yang tidak mampu. Diharapkan masyarakat yang selama ini sulit untuk mengonsumsi daging ikut merasakan nikmatnya mengonsumsi daging. Tentu hal ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang memang kebetulan turut mendapat pembagian daging kurban. Selain itu bagi yang berkurban pun turut merasakan untuk menikmati daging kurban tersebut. Tetapi tentu kita tidak berharap pesta daging kurban berakhir dengan musibah (sakit).

Daging sendiri kita ketahui mengandung zat gizi terutama protein dan lemak hewani. Kedua zat gizi ini merupakan zat gizi penting untuk tubuh kita. Secara umum pada masa pertumbuhan, protein dibutuhkan untuk zat pembangun sedang pada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh dan mengganti sel-sel yang mengalami kerusakan dan berperan penting untuk proses penyembuhan. 

Lemak  berperan sebagai sumber energi serta asam lemak esensial yang berperan untuk pembentukan membran sel-sel tubuh dan juga lemak dibutuhkan untuk pembentukan steroid dan hormon. Lemak juga berperan sebagai bumper untuk organ-organ dalam tubuh. Pokoknya lemak dan protein tetap kita butuhkan oleh tubuh kita untuk aktifitas kita sehari-hari agar sel-sel tubuh tetap bisa dipertahankan fungsi dalam proses pertumbuhan dan proses menjaga keutuhan tubuh.

Masalah akan timbul jika daging ini dikonsumsi berlebihan dan juga dengan waktu yang tidak tepat. Berbagai penyakit pencernaan akan tercetuskan setelah kita mengonsumsi daging yang berlebihan baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan saluran cerna bawah. Gangguan pencernaan yang dapat terjadi antara lain GERD, sakit maag, susah BAB (konstipasi) atau ambeien (hemoroid).

Salah satu penyakit yang bisa terinduksi akibat makan lemak yang berlebihan dalam waktu singkat adalah penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux). Saat ini penyakit ini kami temui sekitar 20 % dari kasus pasien dengan sakit maag yang kita endoskopi saluran cerna atas baik di RSCM maupun RS Swasta. GERD merupakan penyakit akibat gaya hidup sehingga kasusnya semakin meningkat dimasa depan. Melalui survei yang kami lakukan pada kelompok masyarakat kami dapat angka pasien yang terdiagnosa sebagai GERD sebanyak 30 %.

Penyakit ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung termasuk asam lambung ke kerongkongan karena adanya kelemahan klep antara lambung dan kerongkongan. Selain itu adanya gangguan pengosongan lambung juga mencetuskan timbulnya GERD tersebut. Lemak yang berlebihan dapat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat dan adanya gangguan pada klep sehingga isi lambung berbalik arah ke kerongkongan. Pasien dengan GERD biasanya merasakan panas pada dada seperti terbakar (heart burn). 

Pasien GERD juga merasakan ada sesuatu yang balik arah dari lambung naik keatas (regurgitasi), pasien merasakan mulut terasa pahit. Selain 2 keluhan utama GERD yaitu heart burn dan regurgitasi ini pasien dengan GERD bisa merasakan keluhan lain seperti nyeri di ulu hati, kembung, begah dan sering sendawa. Pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada ini karena masalah jantung atau gangguan pernafasan tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah keatas tersebut. Selain itu asam lambung yang naik tersebut juga dapat menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hidung) kronis , radang pita suara (laryngitis) sampai ngilu pada gigi.

Faktor yang menginduksi timbulnya GERD yang mungkin memang sudah ada sebelumnya adalah karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan. Hal ini diperberat jika daging dimasak dengan santan yang berlebihan disertai bumbu masak yang merangsang, asam dan pedas. Atau sebalikanya jika daging hanya dimasak setengah matang.

Selain itu, apalagi setelah mengonsumsi daging ini langsung tidur tentu kondisi ini akan memperburuk timbulnya GERD tersebut. Karena hal ini akan menyebabkan makanan yang telah sampai di lambung berbalik arah ke kerongkongan.

Tip Menghindari GERD

Beberapa tips agar kita terhindar dari GERD tetapi tetap mengonsumsi daging adalah jangan mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan, sebaiknya juga menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan dari hewan kurban tersebut seperti usus, otak, hati, paru atau limpa. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan. 

Pada pasien yang memang sudah mengalami GERD maka konsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas. Setalah makan daging hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut. Selain itu, selama kita mengonsumsi daging ini juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

Mudah-mudahan dengan memperhatikan dampak dari mengonsumsi daging, kita dapat melalui Hari Raya Idul Kurban ini tetap dalam keadaan sehat.


Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/25/09511264/Silakan.Makan.Daging.Kurban.dan.Tetap.Sehat

Rutin Sarapan Cegah Diabetes

Penulis : Lusia Kus Anna | Kamis, 25 Oktober 2012 | 15:22 WIB




Kompas.com- Para ahli gizi sepakat bahwa sarapan adalah waktu makan paling penting dalam sehari. Hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa orang yang rutin sarapan setiap hari lebih rendah risikonya terkena diabetes, obesitas, atau menimbun lemak perut.

Pola makan teratur tiga kali sehari sangat dianjurkan dibanding pola makan random karena bisa memicu kegemukan dan bisa membuat gula darah cepat naik dan turun. 

"Memang secara ilmiah belum terbukti bahwa sarapan saja akan menurunkan risiko diabetes, mungkin saja mereka yang selalu sarapan juga mengadopsi gaya hidup sehat lainnya," kata Robert E.Ratner, MD, dari American Diabetes Association.

Sebuah penelitian manfaat sarapan dilakukan terhadap lebih dari 5.000 pria dan wanita, seluruhnya tidak menderita diabetes ketika penelitian dimulai. Selama kurun waktu 18 tahun mereka diikuti. Hasilnya, mereka yang sarapan setiap hari risikonya menderita diabetes 34 persen lebih rendah, demikian juga dengan risiko obesitas yang kurang dari 43 persen dan memiliki lemak perut. 

Sementara itu orang yang agak rutin sarapan (4-6 kali seminggu) juga lebih rendah risikonya terkena diabetes (24 persen. 

Mengenai jenis sarapannya sendiri, disebutkan tidak ada satu jenis sarapan yang lebih unggul. Namun para ahli menganjurkan agar menu sarapan juga mengandung sayuran, protein, karbohidrat kompleks, serta susu rendah lemak.


Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/25/15220430/Rutin.Sarapan.Cegah.Diabetes

Asap Rokok Merusak dalam 20 Menit

Penulis : Lusia Kus Anna | Kamis, 25 Oktober 2012 | 10:32 WIB




Kompas.com - Asap yang terhirup oleh perokok pasif menjadi ancaman yang merugikan. Perokok pasif yang terpapar asap rokok selama 20 menit di ruangan tertutup, seperti bar atau mobil, akan langsung mengalami gangguan pernapasan. 

Ruangan tertutup seperti bar memiliki konsentrasi partikel halus yang sangat tinggi karena para pengunjungnya sering merokok. "Orang yang bukan perokok lalu terpaksa menghirup partikel dalam jumlah ekstrem itu dan langsung masuk ke paru-paru," kata Dr.Panagiotis Behrakis dari Universitas Athens, Yunani.

Behrakis melakukan observasi mengenai efek jangka pendek paparan asap rokok pada perokok pasif. Ia melibatkan 15 orang sehat yang terpapar konsentrasi tinggi asap yang dibuat semirip mungkin dengan asap rokok selama 20 menit. 

Selama proses paparan tersebut para peneliti menguji tingkat resistensi perpanasan. Ternyata dampak dari paparan asap rokok berlangsung cepat dan signifikan. Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan American College of Chest Physicians. 

Hasil penelitian itu menambah panjang bukti-bukti dampak paparan asap rokok, bukan hanya bagi perokok sendiri tapi juga orang di sekitarnya. Sebagian besar pasien kanker paru juga ternyata bukan perokok namun biasanya hidup dekat dengan perokok.


Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/10/25/10324822/Asap.Rokok.Merusak.dalam.20.Menit

KEMENKES RI AJAK MASYARAKAT LAKUKAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS


Jakarta, 12 Oktober 2012
Seperti kita ketahui, pembangunan kesehatan Indonesia saat ini menghadapi beban ganda, di satu pihak penyakit menular masih menjadi masalah, bahkan beberapa penyakit menular yang semula dapat dikendalikan kini mulai bermunculan kembali di masyarakat. Di lain pihak, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, Stroke, Kanker, Diabetes mellitus, Asma, Penyakit paru obstruktif kronik, dan penyakit kronik dan degeneratif lainnya, seperti Osteoporosis.
WHO menyebutkan sekitar 200 juta orang menderita Osteoporosis diseluruh dunia. Pada tahun 2050, diperkirakan angka patah tulang pinggul akan meningkat 2 kali lipat pada wanita dan 3 kali lipat pada pria.


Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, pada kegiatan Temu Media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (12/10), terkait peringatan Hari Osteoporosis Nasional (HON) 2012 yang jatuh pada 20 Oktober mendatang.



Prof. Tjandra menyebutkan, data Perosi (2006) menyatakan bahwa prevalensi Osteoporosis pada wanita Indonesia, terjadi peningkatan dari 23% pada usia 50 hingga 80 tahun, menjadi 53% pada usia 70 hingga 80 tahun.



“Angka prevalensi ini cukup tinggi dibanding dengan negara lain di Asia”, ujar Prof. Tjandra.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, angka insiden patah tulang paha atas tercatat sekitar 200/100.000 kasus pada wanita dan pria diatas usia 40 tahun diakibatkan Osteoporosis. WHO menunjukkan bahwa 50% patah tulang paha atas ini akan menimbulkan kecacatan seumur hidup dan menyebabkan angka kematian mencapai 30% pada tahun pertama akibat komplikasi imobilisasi. Data ini belum termasuk patah tulang belakang dan lengan bawah serta yang tidak memperoleh perawatan medis di Rumah Sakit.
“Penting disadari Osteoporosis dapat menimbulkan beban, tidak hanya bagi penderita juga bagi keluarga. Oleh karena itu pencegahan sejak dini perlu menjadi perhatian”, kata Prof. Tjandra.



Menurut Prof. Tjandra, pencegahan Osteoporosis dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko Osteoporosis. Sementara itu, peningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah Osteoporosis secara dini dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan sehat dengan menjaga komposisi protein, kalsium dan vitamin D; melakukan aktifitas; terpapar sinar matahari; tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.



“Kejadian Osteoporosis dapat dicegah melalui Perilaku CERDIK: Cek Kesehatan secara berkala; Enyahkan Asap Rokok; Rangsang Aktifitas Fisik paling tidak 30 menit 3 kali seminggu, berjalan kaki 10.000 langkah per hari; Diet Sehat dan Seimbang terutama yang mengandung Kalsium dan Vitamin D, tidak mengkonsumsi rokok dan alkohol serta terpapar sinar matahari pagi; Istirahat cukup; dan Kelola Stres”, tambah Prof. Tjandra.



Kementerian Kesehatan RI secara sinergis telah bekerjasama dengan Perosi, Perwatusi dan Fonterra Brands Indonesia, untuk pencegahan Osteoporosis. Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas cakupan edukasi Osteoporosis maupun pelaksanaannya hingga ke masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), dr. Siti Annisa Nuhonni, SpKFR(K), menjelaskan Kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 1000mg untuk usia 19-50 tahun, dan 1200mg untuk usia diatas 50 tahun.



“Tahun ini aktivitas fisik diperluas dengan menambah unsur tarian yaitu osteo dance untuk melengkapi senam Osteoporosis dan jalan kaki 10.000 langkah. Penambahan unsur dance ini bertujuan untuk menjangkau generasi muda agar turut tergerak melakukan pencegahan saat usia muda”, terang dr. Nisa.



Perosi bekerjasama dengan WHO telah berhasil membuat Fracture Risk Asessment Tool (FRAX) untuk Indonesia yang telah resmi dioperasionalkan pada 27 April 2012. Dengan adanya FRAX Indonesia, setiap dokter akan dapat memprediksi kejadian patah tulang sepuluh tahun ke depan pada pasien, dengan mengisi data isian lembar FRAX melalui internet. Hal inilah yang akan segera disosialisasikan oleh Perosi melalui Pertemuan Ilmiah Nasional Perosi pada tanggal19-20 Oktober 2012 mendatang kepada para dokter di Indonesia. Dengan demikian prediksi patah tulang pada orang Indonesia usia diatas 40 tahun, dapat diketahui sejak dini.



Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Anita Errol U Hutagalung, menyampaikan bahwa Perwatusi secara aktif menggerakkan masyarakat melalui klub-klub senam, bekerja sama dengan Perosi dan mitra swasta dengan berfokus pada pelatihan instruktur senam termasuk didalamnya guru TK, guru olahraga SD, SMP, SMA, dan juga bekerjasama dengan Puskesmas.



Sementara itu, perwakilan Fonterra Brands Indonesia, Vienno Monintja, menyatakan Fonterra Brands Indonesia merasa terhormat dapat menjadi mitra strategis kampanye Osteoporosis. Tahun ini, untuk memeriahkan peringatan HON yang ke-10, Fonterra Brands Indonesia berpartisipasi aktif dalam peringatan HON 2012 melalui kegiatan Charity Walk, Kampanye Indonesia Bergerak – 2 Minggu Demi Esok yang Lebih Baik.



“Charity walk, merupakan kegiatan pengumpulan dana untuk edukasi pencegahan Osteoporosis, dengan cara mengajak masyarakat berjalan dari 4 kota, Surabaya, Solo, Semarang, Bandung. Jumlah langkah yang terkumpul akan diakumulasikan dan dikonversikan dalam sejumlah dana untuk didonasikan kepada Perosi dan Perwatusi. Selain itu, Fonterra Brands Indonesia juga menyediakan pemeriksaan tulang secara gratis bagi masyarakat Indonesia”, ujar Vienno.



Tahun ini merupakan tahun ke-10 peringatan Hari Osteoporosis Nasional (HON), sejak diluncurkan tahun 2002 lalu. Tahun ini, HON 2012 bertema “Indonesia Bergerak – Waspadai Patah Tulang Akibat Osteoporosis”. Puncak Peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2012 akan dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2012, di Monas. Berbagai kegiatan akan dilakukan seperti peluncuran logo 10 tahun Hari Osteoporosis Nasional, jalan kaki 10.000 langkah yang akan diikuti oleh lebih dari 15.000 orang, pengenalan osteo dance dan lomba foto jurnalistik bagi media.



Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dean 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id


Sumber : http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/2087-kemenkes-ri-ajak-masyarakat-lakukan-pencegahan-osteoporosis.html