Selasa, 22 November 2011

10 Cara Murah Turunkan Tekanan Darah

Bramirus Mikail | Asep Candra | Selasa, 15 November 2011 | 16:40 WIB



KOMPAS.com - Mereka yang mengalami hipertensi biasanya harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin untuk mengontrol tekanan darah. Tetapi dengan melakukan perubahan gaya hidup, tekanan darah yang kelewat tinggi dapat dikendalikan dan diturunkan. Dengan modal tekad dan kedisiplinan, bukan mustahil upaya modifikasi lifestyle ini dapat membantu melepaskan ketergantungan pada obat-obatan.
"Siapa saja yang memiliki hipertensi harus didorong untuk bekerjasama dengan dokter mereka dan mencoba berbagai hal yang mungkin membantu menurunkan tekanan darah tanpa menggunakan agen farmakologis (obat-obatan)," kata Matthew Burg, PhD, seorang profesor dari Columbia University Medical Center di New York.
Berikut ini adalah 10 cara murah dan alami menurunkan tekanan darah tanpa harus menggunakan obat-obatan :
1. Olahraga
Dengan melakukan olahraga 30 menit sehari, Anda dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, kata Gerald Fletcher, MD, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic, Jacksonville, Florida, sekaligus juru bicara American Heart Association.  
"Cobalah latihan aerobik untuk mengurangi tekanan darah sistolik Anda," kata Fletcher. Ia menambahkan, orang yang aktif secara fisik biasanya dapat mengurangi konsumsi jumlah asupan obat hipertensi. Untuk menunjangnya, pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai seperti misalnya, berjalan, berlari, berenang atau bersepeda.


2. Makan pisang
Anda mungkin tahu bahwa makan terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari manfaat kalium - zat yang mampu menangkal efek buruk dari sodium.
Menurut penelitian dari Dietary Guidelines for Americans, mereka yang mengalami hipertensi harus mencukupi kebutuhan jumlah kalium dalam diet mereka. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 4.700 miligram per hari. Adapun beberapa sumber makanan yang kaya kandungan kalium diantaranya pisang (422 miligram), kentang panggang dengan kulit (738 miligram), jus jeruk (496 miligram per cangkir), dan yogurt tanpa lemak atau rendah lemak (531-579 miligram per 8 ons).


3. Kurangi asupan garam
Orang dengan tekanan darah normal, cukup tinggi, dan hipertensi secara substansial dapat mengurangi tekanan darah mereka dengan memotong asupan garam. Pedoman diet merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus membatasi asupan garam kurang dari 1.500 miligram (600 miligram sodium) sehari.


4. Stop merokok
Perokok adalah kelompok yang paling berisiko tinggi mengidap hipertensi. Kandungan tembakau dan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara, meskipun rokok itu sendiri bukan penyebab tunggal hipertensi kronis. Berhenti merokok dapat membantu Anda menurunkan sedikit tekanan darah Anda. Dan, tentu saja, manfaat kesehatan lainnya yang tak terhitung jumlahnya, kata Fletcher.


5. Menurunkan berat badan
Secara konsisten beberapa penelitian menunjukkan bahwa, sedikit saja kehilangan berat badan, dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras. Tekanan ekstra ini lambat laun dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu, dengan memangkas berat badan beban kerja jantung akan jauh lebih ringan.


6. Kurangi alkohol
Konsumsi alkohol secara moderat - tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria - memiliki manfaat kesehatan jantung. Tapi pada beberapa orang, minum terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan risiko hipertensi bagi pria dan wanita.



7. Kelola stres
Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi tekanan darah, tetapi sayangnya, tidak ada penelitian yang menawarkan langkah demi langkah untuk mengurangi tingkat stres pada semua orang, kata Burg.
"Ada sejumlah cara yang telah dikembangkan sebagai praktik untuk menginduksi keadaan relaksasi. Tetapi bagaimana cara yang baik dan benar, ini masih harus dijawab dalam uji klinis," katanya. Namun demikian, Burg merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus mampu melakukan manajemen stres dan berlatih dengan konsisten.


8. Yoga
Yoga adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Sebuah studi baru di India menemukan bahwa latihan pernapasan yoga mengurangi tekanan darah pada orang dengan hipertensi - di mana bekerja mempengaruhi efek sistem saraf otonom - dengan mengatur denyut jantung, pencernaan, dan fungsi lainnya.


9. Jauhi kafein
Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak untuk menurunkan tekanan darah. Dalam jangka pendek kafein dapat memicu lonjakan tekanan darah, bahkan pada orang tanpa hipertensi.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, cara terbaik yang harus dilakukan adalah dengan membatasi asupan kafein (sekitar dua cangkir kopi per hari). Anda dapat memeriksa apakah Anda sensitif terhadap kafein atau tidak dengan memeriksa tekanan darah sebelum dan setengah jam setelah mengkonsumsi minuman berkafein. Jika meningkat sebesar 5 atau 10 poin, Anda berarti sensitif terhadap kafein.


10. Meditasi
Meditasi - apakah itu melibatkan nyanyian, pernapasan, visualisasi - dapat menjadi alat manajemen stres yang efektif bagi banyak orang, kata Burg. Sekali lagi, yang penting adalah bahwa hal itu membuat Anda merasa baik, dan Anda dapat berkomitmen untuk melakukannya secara konsisten.


Sumber:

Telur Berwarna Coklat Lebih Sehat?

Lusia Kus Anna | Senin, 21 November 2011 | 16:45 WIB





Kompas.com - Sebagai sumber protein yang murah telur ayam seharusnya menjadi salah satu bahan makanan yang rutin dikonsumsi. Cara mengonsumsi telur yang paling baik adalah memasaknya hingga matang karena terkadang telur mentah bisa mengandung bakteri salmonella.
Dalam memilih telur, banyak yang berpendapat telur yang berwarna lebih coklat lebih sehat. Namun pendapat tersebut ternyata keliru, kulit telur tidak ada hubungannya dengan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
"Telur yang berwarna lebih gelap atau putih memiliki nutrisi yang sama, karenanya tidak benar jika harganya dibedakan," kata Victoria Shanta Retelny, penulis buku The Essential Guide to Healthy Healing Foods.
Ia menambahkan, jika ingin mendapatkan kandungan nutrisi lebih dari telur, maka sebaiknya memilih telur yang diperkaya dengan asam lemak omega-3. Telur ini berasal dari ayam yang diberi makanan yang mengandung asam lemak. Di pasaran harga telur ayam seperti ini lebih mahal.

Sumber: 

Pengobatan Diabetes Tak Rusak Ginjal

Lusia Kus Anna | Asep Candra | Selasa, 15 November 2011 | 09:50 WIB





KOMPAS.com - Diabetes merupakan penyakit kronik yang berlangsung seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan. Kendati demikian penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah ini bisa dikendalikan.

Selain perubahan gaya hidup sehat, sebagian pasien perlu mengonsumsi obat atau suntik insulin untuk mengendalikan kadar gula darahnya. 

Menurut dr.Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, kepatuhan mengonsumsi obat merupakan syarat penting dalam pengendalian gula darah. 

"Seperti halnya penyakit hipertensi atau pun lupus, pasien terkadang perlu terus menerus rutin mengonsumsi obat," paparnya dalam acara media edukasi pada peringatan Hari Diabetes Sedunia di Jakarta (14/11/11).

Kendati demikian menurut Tri Juli, sebagian besar penyandang diabetes merasa khawatir obat-obatan yang dikonsumsi jangka panjang tersebut akan merusak ginjal.

"Obat-obatan yang dipakai dalam waktu lama seperti diabetes, hipertensi, atau pengencer darah, sudah diset aman untuk ginjal," tegas pengajar dari Divisi Metabolik Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Ia menjelaskan, jika penyandang diabetes sudah terlebih dulu menderita gangguan ginjal, maka obat yang diberikan akan disesuaikan oleh dokter. 

"Yang pasti, kerusakan ginjal yang dialami pasien diabetes bukan karena obat-obatnya, tapi akibat kadar gula darahnya terlalu tinggi selama bertahun-tahun," paparnya.

Ditambahkan olehnya, diabetes merupakan ancaman yang serius. Kadar gula darah yang tinggi bisa mengakibatkan rusaknya pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainnya. "Karena termakan mitos yang salah, termasuk dalam soal obat, banyak pasien yang takut berobat dan malah terjadi komplikasi," pungkasnya.

Sumber:

Lupus


Definisi

Lupus adalah peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung dan paru-paru.

Lupus lebih sering terjadi pada wanita, meskipun tidak jelas alasannya. Ada empat jenis lupus -systemic lupus erythematosus, discoid lupus erythematosus, drug-induced lupus erythematosus dan neonatal lupus. Diantaranya, systemic lupus erythematosus adalah yang paling umum dan paling serius.

Diagnosis dan perawatan terhadap lupus dapat memberikan perbaikan. Bagi banyak dari mereka dengan lupus, perawatan membantu mereka dapat hidup lebih aktif.

Gejala

Dua kasus lupus tidak sepenuhnya serupa. Tanda dan gejela yang terjadi dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, dapat ringan atau parah, dan dapat bersifat sementara atau permanen. Banyak dari mereka dengan lupus memiliki karakteristik episodik dengan tanda dan gejala yang memburuk untuk sementara waktu kemudian membaik atau bahkan hilang untuk satu waktu.

Tanda dan gejala lupus yang anda alami didasarkan pada sistem tubuh bagian mana yang terkena efek penyakit ini. Tapi secara umum, tanda dan gejala lupus antara lain:
•    Lelah
•    Demam
•    Hilang berat badan atau berat badan meningkat
•    Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung
•    Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena sinar matahari
•    Radang pada mulut
•    Rambut rontok
•    Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress (Raynaud’s phenomenon)
•    Napas pendek
•    Nyeri pada dada
•    Mata kering
•    Mudah memar
•    Gelisah
•    Depresi
•    Hilang ingatan



Penyebab & Faktor Risiko

Penyebab

Lupus adalah penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat asing tertentu, seperti bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang jaringan tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.

Dokter tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini. Lupus seperti merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Banyak dari mereka dengan kecenderungan turunan mengalami lupus hanyak ketika mereka terkena sesuatu di dalam lingkungan yang dapat memicu lupus, seperti obat atau virus.

•    Systemic lupus erythematosus. Lupus ini pada awalnya dapat berefek pada bagian tubuh manapun. Sistem di dalam tubuh yang secara umum terkena adalah sendi, kulit, paru-paru, ginjal dan darah. Ketika pada umumnya orang berbicara mengenai lupus, lupus tersebut biasanya adalah systemic lupus erythematosus.
•    Discoid lupus erythematosus. Lupus ini berefek hanya pada kulit. Mereka dengan lupus discoid mengalami ruam pada wajah, leher dan kulit kepala. Sejumlah kecil mereka dengan discoid lupus juga dapat mengalami systemic lupus erythematosus, meskipun tidak mungkin untuk memprediksi siapa saja yang akan mengalami bentuk lupus yang lebih serius.  
•    Drug-induced lupus erythematosus. Lupus ini terjadi setelah anda menggunakan obat tertentu. Tidak semua orang yang menggunakan obat tersebut mengalami lupus. Lupus jenis ini berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh. Tanda dan gejala biasanya hilang ketika anda berhenti menggunakan obat yang menyebabkan lupus jenis ini terjadi.
•    Neonatal lupus. Merupakan bentuk langka dari lupus yang berefek pada bayi yang baru lahir. Ibu degan antibody tertentu yang memiliki hubungan terhadap penyakit autoimun dapat menurunkannya pada bayi mereka –bahkan jika sang ibu tidak memiliki tanda maupun gejala penyakit autoimun tersebut. Neonatal lupus dapat hilang sebelum menunjukkan perkembangannya. Dalam kasus yang lebih serius dapat menyebabkan masalah pada sistem elektrik jantung (congenital heart block).


Faktor risiko

Meskipun para doker tidak mengetahui apa yang menyebabkan lupus pada banyak kasus, mereka telah mengidentifikasi faktor apa saja yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:
•    Jenis kelamin. Lupus lebih umum pada wanita.
•    Usia. Meskipun lupus dapat berefek pada segala usia, termasuk bayi, anak dan orang dewasa, tetapi lupus paling umum terdiagnosis pada mereka yang berusia antara 15 sampai 40 tahun.
•    Ras. Lupus umumnya terdapat pada ras Afrika, Hispanics dan Asia.
•    Sinar matahari. Terkena sinar matahari dapat membawa pada lupus kulit atau memicu respon internal pada mereka yang rentan.
•    Obat tertentu. Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan drug-induced lupus. Banyak obat yang secara potensial dapat memicu lupus, sebagai contoh antara lain adalah antipsychotic chlorpromazine; obat tekanan darah tinggi, seperti hydralazine; obat tuberculosis isonoazid dan obat jantung procainamide. Biasanya membutuhkan jangka waktu penggunaan dalam beberapa bulan sebelum gejala timbul.
•    Terinfeksi virus Epstein-Barr. Merupakan virus yang biasanya tertidur di dalam sel dari sistem imun anda meskipun tidak jelas alasan mengapa dan apa yang membuat virus tersebut aktif kembali.
•    Terkena zat kimia. Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dan rentan terekspos merkuri dan silica memiliki peningkatan risiko lupus. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami lupus.


Sumber: 

Flu dan Batuk Tak Butuh Antibiotik

Lusia Kus Anna | Senin, 21 November 2011 | 11:19 WIB




Kompas.com - Penggunaan antibiotik yang tidak rasional paling sering ditemukan pada batuk dan pilek akibat virus. Hampir seperempat masyarakat meyakini bahwa penyakit flu dan batuk akan lebih cepat sembuh jika diobati antibiotik. Padahal antibiotik hanya menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, sedangkan influenza diakibatkan virus.
Hasil survei yang dilakukan oleh Health Protection Agency (HPA) tersebut dilakukan di Inggris terhadap 1.800 orang. Survei juga menemukan 1 dari 10 orang tidak menghabiskan resep antibiotik dan akan mengonsumsinya sisanya jika suatu hari sakit kembali.
Meski survei tersebut dilakukan di Inggris, sebenarnya penggunaan antibiotik yang tak rasional terjadi hampir di banyak tempat, termasuk Indonesia. Mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2005 ditemukan rata-rata 50 resep obat di puskesmas dan rumah sakit di Indonsia mengandung antibiotik.
Hasil serupa ditemukan dalam studi Yayasan Orangtua Peduli. Sebanyak 86,4 persen anak penderita infeksi virus yang ditandai dengan demam dan 74,1 persen anak penderita diare diresepkan dengan antibiotik.
Antibotik adalah penemuan yang penting dalam dunia kesehatan. Namun obat ini tidak bisa mengobati semua penyakit. Penggunaan yang tidak rasional akan membawa keburukan daripada kebaikan.
Kebiasaan memberikan antibiotik dengan dosis yang tidak tepat, frekuensi pemberian yang keliru, dan waktu pemberian yang terlalu lama atau cepat mengurangi efikasi antibiotik sebagai pembunuh kuman. Terapi yang tidak efektif akan menimbulkan resistensi obat yang serius.
Menurut HPA 30 persen responden membeli antiobiotik setiap tahunnya. "Ini membuktikan bahwa makin sering kita mengonsumsi antibiotik, makin besar kemungkinannya mengalami resistensi. Efek samping lainnya adalah menderita diare karena antibiotik," kata Dr.Clioda McNulty, dari HPA.
HPA juga merekomendasikan agar para tenaga kesehatan membatasi keinginan pasien akan antibotik karena 97 persen responden mengatakan terakhir kali mereka minta antibotik pada dokter, mereka langsung diberikan resep.
"Meski sudah bertahun-tahun dikampanyekan akan bahaya resistensi obat dan bahwa penyakit flu dan batuk tidak bisa disembuhkan dengan antibotik, nyatanya mitos yang salah ini masih dipercaya," kata McNulty.

Sumber:

60 Persen Orang RI Percaya Jamu, Puskesmas Jamu Diperbanyak



(detikhealth.com) Jakarta, Hampir sebanyak 60 persen (59,12%) penduduk Indonesia mengonsumsi jamu dan hampir seluruh pemakainya (95,6%) merasakan jamu berkhasiat meningkatkan kesehatan. Karena tingginya minat terhadap jamu, Kemenkes menargetkan 50 persen Puskesmas yang ada di Indonesia sudah bisa memberikan pelayanan tradisional di 2014.
Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati. Ada 30.000 jenis tanaman dan 9.600 diantaranya telah terbukti memiliki khasiat. Untuk itu, tidak mengherankan bila Indonesia ingin menjadi tuan rumah dengan memasukkan jamu sebagai salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas.
Menurut data WHO tahun 2005, ada sekitar 80 persen penduduk dunia pernah menggunakan obat herbal. Dan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010), ada 59,12 persen penduduk Indonesia yang mengonsumsi jamu dan 95,6 persen merasakan jamu berkhasiat meningkatkan kesehatan.
"Tahun 2014 kita menargetkan 50 persen kabupaten dan kota yang masing-masing terdapat 2 atau 3 Puskesmas, telah bisa memberikan pelayanan tradisional, sehingga dapat menjangkau setengah dari wilayah Indonesia," jelas dr Abidinsyah Siregar DHSM, MKes, Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer Kementerian Kesehatan, dalam sambutannya membuka seminar jamu 'Indonesia Cinta Sehat, Saatnya Jamu Berkontribusi' di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (16/11/2011).
Nantinya, lanjut dr Abidin, 50 persen kabupaten/kota di Indonesia diharapkan sebagian besar sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan dasar yang terintegrasi antara pengobatan tradisional dengan konvensional (obat kimia).
"Tahun ini baru 20 persen. Maksudnya integrasi, yang sudah ada dilengkapi dengan yang tradisional. Jadi tidak hanya obat-obatan (kimia) saja atau suntik saja tetapi juga obat tradisional. Sakit itu kan ada 4 wilayah, sakit itu kuratif. Tapi sebelum sakit orang kan sudah merasa tidak nyaman, tidak enak, ingin sehat. Nah itu diberikan dengan pelayanan jamu," jelas dr Abidin.
Saat ini sudah ada 70 Puskesmas di wilayah Jawa Tengah yang sudah bisa memberikan pelayanan jamu. Dan tahun ini, 100 dari 497 atau 20 persen kabupaten/kota se-Indonesia ditargetkan sudah punya Puskesmas yang terintegrasi dengan layanan jamu.
Selain Puskesmas, lanjut dr Abidin, 100 rumah sakit pemerintah juga diharapkan mampu memberikan pelayanan tradisional sebagai pengobatan alternatif dan komplementer.
"Ini sesuai dengan UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 48, yang menjelaskan ada 17 jenis pelayanan kesehatan, dimana salah satunya adalah pelayanan tradisional. Jadi pengobatan tradisional eksis, formal dan ada di UU," jelas dr Abidin.

Sumber:

Selasa, 08 November 2011

Teh Hijau Cegah Kerontokan Rambut

Lusia Kus Anna | Selasa, 5 Juli 2011 | 13:24 WIB




KOMPAS.com — Penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung banyak bahan kimia bisa menyebabkan rambut menjadi kering, kusam, dan gampang patah. Untuk mengatasinya, sesekali manjakan rambut Anda dengan perawatan alami yang dibuat sendiri, salah satunya dengan teh hijau.
Selama ini manfaat teh hijau hanya diketahui untuk tubuh. Padahal, kandungan antioksidan dalam minuman ini juga baik untuk kesehatan rambut. Para ahli bahkan percaya teh hijau bisa mencegah kerontokan rambut. Apa saja manfaat dan zat berkhasiat dari teh hijau?
1. Melawan "Dihydrotestosterone" ( DHT )
Dihydrotestosterone adalah testosteron alami yang ditemukan pada pria dan wanita. Saat ini para ahli mengetahui bahwa penyebab rambut rontok adalah DHT. Kebotakan khas pria juga diduga disebabkan karena folikel rambut yang sensitif pada DHT. Karena itu, salah satu strategi mencegah kerontokan adalah menghadang DHT.
Teh hijau merupakan herbal pelawan DHT yang andal. Teh hijau diketahui akan meningkatkan kadar hormon seks pengikat globulin (SBGH) yang berinteraksi dengan testosteron sehingga mencegah pembentukan DHT.
2. Meningkatkan sirkulasi darah ke folikel rambut
Teh hijau mengandung polifenol katekin. Cukup banyak penelitian yang mengungkapkan molekul ini memiliki efek antikarsinogenik dan fungsi antibiotik. Penelitian pada tikus juga menunjukkan, katekin menyebabkan pembuluh darah berkontraksi lebih baik sehingga aliran darah ke sistem kardiovaskular dan pembuluh darah kecil menjadi lancar, termasuk ke bagian folikel rambut.
3. Merangsang pertumbuhan rambut
Komponen yang disebut epigallocatechin-3-gallate ( EGCG) adalah antioksidan yang paling kuat. Riset yang dilakuakan di Jepang dan Korea menunjukkan EGCH memiliki efek positif pada pertumbuhan rambut. Kabar gembiranya, teh hijau mengandung 10 persen EGCH sehingga sangat dianjurkan untuk merangsang pertumbuhan rambut.
4. Menghilangkan ketombe dan psoriasis
Berbagai penelitian menunjukkan, teh hijau efektif untuk menghilangkan ketombe dan penyakit kulit psoriasis dengan cara mengatasi iritasi di kulit kepala. Sampo yang berbahan dasar teh hijau sangat disarankan untuk rambut berketombe. Cara lain, setelah memakai shampo, bilaslah rambut dengan air teh hijau.
5. Menguatkan dan melembabkan
Manfaat lain dari teh hijau adalah menguatkan akar rambut karena teh hijau mengandung panthenol, vitamin C dan E. Vitamin E akan mengembalikan kemudaan rambut yang kering atau rusak. Sementara vitamin C membantu melindungi rambut dari bahaya sinar matahari. Pantenol dan provitamin akan membuat rambut lebih lembut dan mencegah patah. (M05-11)

Obat Generik Masih Dianggap Tak Berkualitas

Lusia Kus Anna | Asep Candra | Kamis, 3 November 2011 | 16:31 WIB




KOMPAS.com — Kendati Kementerian Kesehatan merevitalisasi peraturan tentang kewajiban menuliskan resep dan menggunakan obat generik di sarana kesehatan pemerintah, masyarakat masih kurang tertarik menggunakan obat generik.
Menurut Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG) Parulian Simanjuntak, sampai saat ini, penggunaan obat generik nonmerek baru mencapai 10 persen.
"Sampai saat ini masih ada stigma bahwa kualitas obat generik rendah. Ada keraguan terhadap kualitas obat generik karena harganya yang murah," katanya di Jakarta, Kamis (3/11/2011).
Parulian menjelaskan, sebenarnya kekhawatiran masyarakat itu tidak beralasan karena setiap obat memiliki standar kualitas yang sama.
Obat generik merupakan obat duplikat. Harganya bisa lebih murah dari obat paten karena industri farmasi yang memproduksi obat generik tidak mengeluarkan biaya untuk riset. Ia hanya membuat obat yang kandungan zat aktifnya sama persis dengan obat originator.
Sementara itu, obat originator atau obat yang memiliki paten mengeluarkan biaya teramat besar untuk riset dan uji klinik.
Namun, di Indonesia terdapat anomali. Harga obat generik bermerek di sini bisa lebih mahal daripada originator. Hal itu diduga karena produsen obat farmasi harus mengeluarkan biaya untuk mendekati dokter agar meresepkan obat mereka.
Mengenai dugaan tersebut, Parulian mengakui memang mendengar hal itu. "Tetapi agak sulit dibuktikan. IPMG hanya bisa melakukan pengawasan dan memberi teguran kepada perusahaan farmasi yang terbukti melanggar," katanya.