Tribunnews.com - Selasa, 20 November 2012 09:48 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 40 persen jajanan anak sekolah mengandung berbahaya. Bahan-bahan yang tidak ramah untuk kesehatan seperti zat pewarna, boraks dan formalin hampir diseluruh Indonesia terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi anak-anak kita.
Padahal, tak dipungkiri betapa pentingnya gizi menunjang kecerdasan anak. Para generasi penerus ini, menurut ahli gizi Pramono, seharusnya diberi bekal pendidikan gizi. Pendidikan ini menunjang terciptanya kesehatan secara optimal dan tentunya akan membuat biaya untuk pengobatan akan bisa murah dan mendapatkan generasi yang hebat.
Pramono dalam tulisannya di grup Gerakan Sadar Gizi berpendapat gizi tidak sekedar pengetahuan tapi juga harus terampil dan sikap. Maka, solusi yang paling tepat adalah menjalankan program diet di sekolah.
"Program diet di sekolah secara teknis dapat dilakukan dengan menyelenggarakan program makan pagi, snack dan makan siang di sekolah sehingga anak-anak bukan saja tahu tapi mengerti memahami dan sekaligus akan terampil dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi karena langsung mempraktekkan sehari-hari dan tanpa disadari sekolah juga menerapkan diet ketika anak dalam waktu sekolah," jelas Pramono.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin ini juga memaparkan, program Usaha Kesehatan Sekolah, program pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah dan berbagai program lainnya perlu disinkronkan guna menunjang terlaksananya program ini.
Pramono berharap, semua pihak, terutama jajaran instansi terkait segera merealisasikan program diet di sekolah. Diyakinkannya gizi yang baik generasi penerus kita akan menjadi generasi yang hebat.
Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/11/20/saatnya-menerapkan-program-diet-di-sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar