Hepatitis C dikenal sebagai wabah terselubung (silent epidemic) yaitu penyakit dengan gejala yang tidak kentara. Banyak orang yang mengidap Hepatitis C tetapi sebagian besar dari mereka tidak sadar karena mereka tidak merasakan gejalanya selama bertahun-tahun sejak terinfeksi. Itulah alasan terbesar mengapa melakukan tes dan pengobatan menjadi sangat penting.
Peta konsentrasi hep.c
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Se dunia (WHO) tahun 2000:
- Angka kejadian infeksi virus hepatitis C di Indonesia hampir 2,4% dari seluruh penduduk (sekitar 7 juta orang).
- Virus hepatitis C genotipe 1 merupakan genotipe yang paling sering ditemukan di Indonesia (sekitar 60%-65%).
- Genotipe 1 merupakan genotipe yang sulit diobati/disembuhkan.
Dalam bahasa latin “hepatitis” berarti ”peradangan hati”. Penyebab peradangan ini bisa bermacam-macam, mulai dari virus, bahan kimia, obat-obatan dan alkohol. Virus hepatitis C adalah salah satu penyebab penyakit hati di Indonesia.
Ilustrasi Virus Hepatitis C
Virus hepatitis C adalah salah satu jenis virus hepatitis. Terdapat 7 jenis virus hepatitis yaitu: A, B, C, D, E, G dan TT. Di antara semua jenis virus ini, virus hepatitis C merupakan salah satu penyebab infeksi hati menahun (kronik) dan dapat berakhir pada sirosis, kanker hati dan kematian. Diperkirakan virus hepatitis C telah menyerang lebih dari 170 juta orang di seluruh dunia.
Virus hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lain, dengan cara penularan yang berbeda-beda. Hepatitis A menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, sedangkan virus hepatitis B dan C menyebar terutama melalui kontak darah dan cairan tubuh. Seseorang bisa saja terinfeksi lebih dari 1 jenis virus hepatitis. Karena risiko yang berbahaya bagi hati penderita, seseorang yang menderita hepatitis C harus berkonsultasi dengan dokter untuk juga mendapatkan vaksin terhadap hepatitis A dan hepatitis B. Tidak seperti hepatitis A dan B, hepatitis C belum ada vaksinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar