Minggu, 02 Oktober 2011

Rumah Sehat Cegah Demam Berdarah


Penyakit demam berdarah masih menjadi momok yang menakutkan setiap musim hujan tiba. Meskipun data dari Dit.PP.BB, Kemenkes RI menunjukkan bahwa angka kejadian DBD menurun di beberapa kota/kabupaten, namun penyebaran jumlah kota/kabupaten yang terjangkit menjadi meningkat. Pada tahun 2010 tercatat angka kejadian DBD adalah 55/100.000 penduduk, sedangkan pada tahun 2009 tercatat angka kejadian DBD adalah 68/100.000 penduduk.

Indonesia sebagai negara tropis dengan curah hujan yang tinggi, bisa dibilang menjadi surga bagi berbagai jenis hewan, termasuk diantaranya adalah nyamuk. Dari 3450 jenis nyamuk di seluruh dunia, 457 diantaranya terdapat di Indonesia, termasuk diantaranya 80 jenis Anopheles, 82 jenis Culex, 125 jenis Aedes & 8 jenis Mansonia. Habitat nyamuk sendiri dapat diberbagai tempat, terutama di tempat yang berair, baik di air bersih ataupun air kotor. Seperti misalnya di : genangan air hujan, tumbuhan yang menampung air, sawah, rawa, kolam, sungai beraliran lambat, selokan atau di wadah buatan manusia.

Faktor penyebab masih banyaknya kasus demam berdarah di masayarakat ada 2 yaitu : faktor alam seperti curah hujan, suhu & kelembapan udara, serta faktor prilaku, pola hidup masyarakat & kepadatan penduduk yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan vektor penular.

Untuk meminimalkan faktor yang bersumber dari prilaku & pola hidup masyarakat, maka pada hari Senin kemarin, tanggal 31 Januari 2011, bertempat di salah satu rumah di kawasan Pondok Jaya, Mampang, Jakarta Selatan, diluncurkan kampanye nasional Rumahku Bebas Nyamuk Maximal. Kampanye ini dilakukan untuk mensosialisasikan cara menciptakan rumah yang bebas nyamuk dengan mudah dan efektif. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dapat mengurangi gangguan nyamuk di rumah, sehingga angka kejadian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dapat terus turun.


Ki-ka : Dr. Rita Kusriastuti, MSc (Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Ditjen P2PL KemenKes RI), Duta Baygon Max Irfan Penyok dan Putty Noor, Dr. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS (pakar entomologis kesehatan dari IPB), Toton Suhartanto (Ikatan Arsitek Indonesia), dan Hetty Herawaty (Category Manager dari Baygon Max).

Pakar entomologi kesehatan dari IPB, Dr.drh.Upik Kesumawati Hadi, MS, menjelaskan bahwa dengan mengenal prilaku nyamuk dapat menghindarkan kita dari gangguan nyamuk. Nyamuk sendiri gemar hinggap di tempat yang kurang pencahayaannya, ruangan yang pengap serta yang ada bau keringat manusia. Oleh karena itu sebaiknya jangan menggantung baju bekas pakai karena dapat menjadi tempat bersarang nyamuk.

Sedangkan menurut bapak Toton Suhartanto, perwakilan dari Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), bangunan rumah yang ideal harus memiliki lebar bukaan untuk sirkulasi udara & pencahayaan alami sekitar 20 % dari luas lantai, supaya rumah tidak menjadi gelap & sumpek. Tetapi apabila sudah terlanjur membangun rumah dengan atap rendah, maka cara untuk mensiasatinya adalah dengan memastikan rumah memiliki jendela yang cukup serta ditutup dengan kasa nyamuk sehingga nyamuk sukar masuk kedalam rumah. Selain itu dapat juga digunakan kelambu di tempat tidur untuk mencegah gigitan nyamuk saat tidur.

Berikut adalah 6 langkah supaya rumah dapat bebas dari nyamuk :
  • Maksimalkan sirkulasi udara & cahaya alami.
  • Hilangkan barang bekas di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat genangan air dengan mendaur ulang barang-barang tersebut.
  • Jaga kebersihan rumah & lingkungan.
  • Pangkas tanaman yang terlalu rimbun.
  • Cegah nyamuk masuk dengan memasang kelambu/tirai/kasa nyamuk.
  • Gunakan obat anti nyamuk yang efektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar