Kamis, 13 Oktober 2011

MENKES RESMIKAN RUMAH SAKIT BAGI DHUAFA

Rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman bermutu, efektif, dan tidak diskriminatif serta berorientasi pada kepentingan pasien. Rumah sakit adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selain  pelayanan dasar yang dilaksanakan Puskesmas dan Posyandu.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH pada acara peresmian Rumah Sakit Islam (RSI) Sari Asih Ar-Rahmah dan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Rumah Sakit (RS) Sari Asih ke-30, di Tangerang 15 Juni 2011.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Wakil Gubernur Provinsi Banten, Drs. H.M. Masduki, Ketua DPRD Kota Tangerang, Heri Rumawatine, SH, Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, dr. H. Kuntjoro Adi Purjanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dr. Yusharmen, D.Comm.H, M.Sc, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Direktur RSU Tangerang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Kepala Dinas Kota Kesehatan Tangerang Selatan, serta Direktur Utama PT. Askes Pusat.

Menkes menambahkan, dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemerintah menyadari bahwa hal itu tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah saja, tetapi memerlukan partisipasi dari berbagai sektor seperti dari Kementerian Pertanian, Kementerian PU, masyarakat, swasta dan lain sebagainya. Karena itu, partisipasi dari masyarakat baik dari organisasi profesi, organisasi masyarakat maupun dari masyarakat madani dan masyarakat akar rumput juga sangat dibutuhkan.

“Tanpa partisipasi tersebut maka pembangunan kesehatan tidak mungkin dapat dicapai seperti yang dicita-citakan”, ujar Menkes.

Dalam kesempatan tersebut Menkes menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tangerang yang secara mandiri dan sadar mengupayakan kesehatan bagi masyarakatnya dan tidak selalu menunggu uluran tangan dari pemerintah. Hal tersebut ditandai dengan digulirkannya program kartu Multiguna untuk berobat, bantuan beras untuk orang miskin (Raskin) dan beasiswa bagi warga Kota Tangerang yang tergolong miskin dan rentan miskin.

Pada kesempatan tersebut Menkes juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi RS Sari Asih, karena rumah sakit yang dikelolanya sekarang sudah berkembang dan mempunyai beberapa cabang. Salah satu cabangnya adalah RSI Sari Asih Ar-Rahmah yang merupakan rumah sakit tanpa kelas yang diperuntukkan khusus bagi warga miskin dan dhuafa.

RSI Sari Asih Ar-Rahmah merupakan rumah sakit yang khusus melayani kesehatan para dhuafa. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tidak dipungut biaya sama sekali. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan tanpa memandang status sosial.

Sejak soft opening tanggal 12 November 2010, RSI Sari Asih Ar-Rahmah mulai melayani warga dhuafa Kota Tangerang yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan dengan memanfaatkan program kartu Multiguna dan juga menerima pasien tidak mampu lainnya. Sampai saat ini pasien bisa mendapatkan pelayanan kesehatan baik gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, maupun tindakan pengobatan lainnya dari para dokter dan petugas medis yang ada.

Sementara itu Walikota Tangerang, Wahidin Halim dalam sambutannya mengatakan, Pemkot Tangerang sangat berkomitmen meningkatkan fasilitas kesehatan bagi warganya. Sebagai bukti, digulirkannya kartu Multiguna, pembangunan 1000 Posyandu, dan melengkapi fasilitas Puskesmas yang ada serta pada tahun 2012 mendatang akan membangun RSUD Kota Tangerang.

RSI Sari Asih Ar Rahmah merupakan rumah sakit tanpa kelas yang diperuntukkan khusus bagi warga miskin Kota Tangerang. Rumah Sakit itu akan  melayani 26 ribu jiwa dari total 1,8 juta penduduk kota yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan.

Bermula dari pratik bidan

Rumah Sakit Sari Asih berdiri sejak tahun 1981, bermula dari sebuah rumah bersalin yang sebelumnya dirintis dari sebuah praktik bidan Siti Rochayah. Di tahun 1988 rumah bersalin berkembang menjadi rumah sakit ibu dan anak dengan 42 tempat tidur dan merupakan salah satu rumah sakit ibu dan anak swasta pertama di Tangerang. Tahun 1998 RS Sari Asih menjelma menjadi sebuah rumah sakit umum dengan 76 tempat tidur yang didukung oleh dokter spesialis berbagai bidang seperti dokter anak, dokter bedah dan lain-lain.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52960661, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id

Sumber: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1548-menkes-resmikan-rumah-sakit-bagi-dhuafa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar