Jakarta, 1 April 2012
Pengendalian TB yang telah kita laksanakan selama beberapa dasa warsa terakhir ini menunjukkan kemajuan yang bermakna. Jika dibandingkan data tahun 1990 dengan data tahun 2010, maka Indonesia telah berhasil menurunkan insidens TB sebesar 45%, yaitu dari 343 per 100.000 penduduk menjadi 189 per 100.000 penduduk; menurunkan prevalens TB sebesar 35%, yaitu dari 443 per 100.000 penduduk menjadi 289 per 100.000 penduduk; dan menurunkan angka kematian TB sebesar 71%, yaitu dari 92 per 100.000 penduduk menjadi 27 per 100.000 penduduk.
Pengendalian TB yang telah kita laksanakan selama beberapa dasa warsa terakhir ini menunjukkan kemajuan yang bermakna. Jika dibandingkan data tahun 1990 dengan data tahun 2010, maka Indonesia telah berhasil menurunkan insidens TB sebesar 45%, yaitu dari 343 per 100.000 penduduk menjadi 189 per 100.000 penduduk; menurunkan prevalens TB sebesar 35%, yaitu dari 443 per 100.000 penduduk menjadi 289 per 100.000 penduduk; dan menurunkan angka kematian TB sebesar 71%, yaitu dari 92 per 100.000 penduduk menjadi 27 per 100.000 penduduk.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH yang dibacakan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, dalam acara Funbike dan Jalan Sehat memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2012 di Silang Monas Jakarta, Minggu pagi (1/4/12). Acara yang dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, H.R. Agung Laksono ini dihadiri oleh Dirjenl Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE; Duta Besar AS untuk Republik Indonesia, Scot Marciel; Walikota Jakarta Pusat, R.H.Saefullah, M.Pd; Direktur Dompet Dhuafa, Ismail A. Said; serta pejabat dari berbagai Kementerian lainnya.
Melalui sambutan tersebut, Menkes menyampaikan penularan TB terjadi melalui udara yang mengandung percikan dahak penderita TB. Namun, seseorang yang tertular kuman TB tidak selalu jatuh sakit, bergantung pada sistem kekebalan tubuhnya.
”Karena itu, jagalah kekebalan tubuh kita dengan menjaga kesehatan dan menerapkan 6 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti Makan teratur, dengan menu seimbang, serta cukup sayur dan buah; Menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidup; Berolahraga dengan benar, cukup, dan teratur; Tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan tidak menyalahgunakan Napza; Beristirahat cukup dan teratur; dan Segera berobat jika sakit”, ujar Menkes
Tema global peringatan hari TB Sedunia tahun 2012 adalah Let’s Unite to Stop TB yang diterjemahkan menjadi tema nasional ”Bersatu Menuju Indonesia Bebas TB”. Sementara itu, slogan peringatan hari TB sedunia tahun 2012 adalah Stop TB in My Life Time atau “Jangan Biarkan TB Ada di Hidupku”.
Permasalahan TB di Indonesia masih sedemikian luasnya sehingga masih membutuhkan komitmen semua pihak untuk mengendalikan TB di Indonesia. Mengutip data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 diketahui TB menempati urutan pertama penyakit menular penyebab kematian baik di perkotaan dan di pedesaan. Belum lagi adanya kasus Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) bahkan Extremely Drug Resistant Tuberculosis (XDR-TB) yang mengakibatkan biaya yang harus dikeluarkan baik oleh negara maupun masyarakat sendiri menjadi semakin besar. Berdasarkan WHO report of Global TB Control 2011, saat ini Indonesia menempati urutan ke 9 di antara 27 negara yang mempunyai beban tinggi untuk MDR TB, sedikitnya telah ditemukan 8 kasus XDR-TB di Indonesia.
Tahun 2011, Indonesia telah mencapai angka penemuan kasus 82.69 % (melebihi target global 70%). Selain itu, angka keberhasilan pengobatan sebesar 90.29%, bila dibandingkan dengan target RPJMN untuk angka keberhasilan pengobatan di tahun 2011 adalah sebesar 86%, maka sudah tercapai.
”Semestinya tidak boleh ada lagi orang yang meninggal karena Tuberkulosis (TB). Sebab, TB dapat dideteksi, diobati/disembuhkan dengan minum obat sampai tuntas. Pemerintah juga telah menyediakan sarana pemeriksaan dan pengobatan TB di seluruh Indonesia, baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit. Di samping itu, seluruh biaya pengobatan TB di fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah dijamin oleh Pemerintah”, tandas Menkes
Kegiatan Funbike dan jalan sehat ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia atau Hari TB Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 24 Maret. Kegiatan yang diikuti lebih dari 8000 peserta ini merupakan hasil kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Dompet Dhuafa, serta berbagai pihak lainnya.
Menjawab pertanyaan media, Dirjen PP dan PL Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menyatakan kegiatan funbike dan jalan sehat merupakan sarana olah raga gunameningkatkan daya tahan tubuh masyarakat. Seperti kita ketahui bahwa daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah seseorang dari terserang penyakit tuberkulosis.
“Kegiatan ini juga sebagai ajang keterlibatan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri untuk bersama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa TB adalah masalah kesehatan yang harus kita tanggulangi bersama”, tambah Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id
Sumber : http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1874-bersatu-menuju-indonesia-bebas-tuberkulosis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar