Selasa, 22 November 2011

Pengobatan Diabetes Tak Rusak Ginjal

Lusia Kus Anna | Asep Candra | Selasa, 15 November 2011 | 09:50 WIB





KOMPAS.com - Diabetes merupakan penyakit kronik yang berlangsung seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan. Kendati demikian penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah ini bisa dikendalikan.

Selain perubahan gaya hidup sehat, sebagian pasien perlu mengonsumsi obat atau suntik insulin untuk mengendalikan kadar gula darahnya. 

Menurut dr.Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, kepatuhan mengonsumsi obat merupakan syarat penting dalam pengendalian gula darah. 

"Seperti halnya penyakit hipertensi atau pun lupus, pasien terkadang perlu terus menerus rutin mengonsumsi obat," paparnya dalam acara media edukasi pada peringatan Hari Diabetes Sedunia di Jakarta (14/11/11).

Kendati demikian menurut Tri Juli, sebagian besar penyandang diabetes merasa khawatir obat-obatan yang dikonsumsi jangka panjang tersebut akan merusak ginjal.

"Obat-obatan yang dipakai dalam waktu lama seperti diabetes, hipertensi, atau pengencer darah, sudah diset aman untuk ginjal," tegas pengajar dari Divisi Metabolik Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Ia menjelaskan, jika penyandang diabetes sudah terlebih dulu menderita gangguan ginjal, maka obat yang diberikan akan disesuaikan oleh dokter. 

"Yang pasti, kerusakan ginjal yang dialami pasien diabetes bukan karena obat-obatnya, tapi akibat kadar gula darahnya terlalu tinggi selama bertahun-tahun," paparnya.

Ditambahkan olehnya, diabetes merupakan ancaman yang serius. Kadar gula darah yang tinggi bisa mengakibatkan rusaknya pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainnya. "Karena termakan mitos yang salah, termasuk dalam soal obat, banyak pasien yang takut berobat dan malah terjadi komplikasi," pungkasnya.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar