Bramirus Mikail |
Lusia Kus Anna |
Jumat, 23 Desember 2011 | 11:26 WIB
Kompas.com — Tidur sering dianggap sebagai kegiatan
yang kurang produktif. Padahal setiap makhluk hidup perlu tidur untuk
kesehatan fisik dan emosional. Walaupun mata kita terpejam, sebenarnya
saat tidur terjadi perbaikan sel-sel yang rusak. Itu sebabnya tidur
sangat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh.
Ditegaskan oleh Timothy Morgenthaler, sleep specialist
dari Mayo Clinic, orang yang tidak mendapatkan tidur malam yang baik
atau tidak cukup tidur lebih mungkin jatuh sakit setelah terkena virus,
seperti influenza biasa. Kurang tidur juga dapat memengaruhi seberapa
cepat seseorang pulih dari penyakitnya jika sedang mengidap penyakit
tertentu.
Selama tidur, sistem imunitas (kekebalan) tubuh akan
mengeluarkan protein yang disebut sitokin. Menurut Morgenthaler, zat ini
berfungsi sebagai alat proteksi terhadap infeksi, peradangan, dan
stres. Peningkatan sitkon sangat diperlukan khususnya dalam memerangi
infeksi dan membuat tidur lebih dalam.
"Jadi, tubuh Anda membutuhkan tidur untuk melawan penyakit menular," katanya.
Morgenthaler
menuturkan, jumlah optimal tidur untuk orang dewasa biasanya antara 7
jam dan 8 jam semalam. Sementara anak usia sekolah dan remaja
membutuhkan 9 jam atau lebih tidur setiap malam.
Tapi ingat,
tidur terlalu lama juga tidak selalu baik. Untuk orang dewasa, tidur
lebih dari 9-10 jam setiap malam telah dikaitkan dengan penambahan berat
badan, masalah jantung, stroke, gangguan tidur, depresi, dan masalah
kesehatan lainnya.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2011/12/23/11261479/Tidurlah.biar.Tak.Mudah.Sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar