Bramirus Mikail | Tri Wahono | Kamis, 1 Desember 2011 | 21:20 WIB
JAKARTA,KOMPAS.com - Sampai saat ini berbagai upaya telah
dilakukan dalam memerangi penyakit HIV/AIDS, tetapi masih saja ada hambatan
dalam pemberantasan penyakit ini. Salah satunya adalah kemampuan petugas
kesehatan (dokter) yang belum optimal dalam penanganan kasus-kasus HIV.
Demikan disampaikan oleh DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB,
FACP, Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI, saat acara konferensi pers Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan tema "Harapan Baru
Dalam Upaya Penanggulangan AIDS", Kamis, (1/12/2011).
Ari menuturkan, melihat masih belum optimalnya tenaga kesehatan dalam
penanganan penyakit HIV, PAPDI sebagai organisasi profesi merasa terpanggil
untuk akhirnya menyusun sebuah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK)
HIV/AIDS. Buku tersebut jelas Ari, disusun oleh pakar-pakar kesehatan yang
memang kompeten di bidangnya.
Kebetulan PAPDI diberi kepercayaaan oleh Kemenkes untuk menyusun pedoman
khusus terkait HIV/AIDS. PNPK ini nantinya akan didistribusikan ke seluruh rumah
sakit di Indonesia, dan akan disahkan oleh Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih.
"Terus terang saja, kita melihat memang pengetahuan dokter dalam hal
preventif, pengobatan, dan promosi soal HIV/AIDS masih rendah. Diharapkan dengan
buku ini, para petugas kesehatan tahu bagaimana me-manage dan
mendeteksi kasus HIV di masyarakat," jelasnya.
Buku pedoman ini kata Ari, berisi tentang strategi pencegahan HIV, diagnosis
HIV, pencegahan dan tata laksana infeksi opurtunistik, obat antiretroviral, dan
pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. Buku ini juga menyampaikan 72
rekomendasi untuk penanganan kasus HIV/AIDS di Indonesia.
Ari mengakui bahwa selama menekuni pekerjaannya sebagai dokter, ia sering
mendapatkan kasus-kasus baru HIV yang menurutnya dapat dideteksi sejak dini
apabila dokter punya pemahaman yang baik tentang HIV/AIDS. Namun karena
ketidaktahuan tersebut, akibatnya banyak pasien yang didiagnosa sudah dalam
kondisi parah.
"Mesti diakuilah bahwa memang informasi ini belum sampai ke seluruh dokter.
Diharapkan dengan buku ini para dokter bisa lebih di cerdaskan," tutupnya.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2011/12/01/21203091/Pemahaman.Dokter.Tentang.HIV.Masih.Rendah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar