Beberapa sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai berikut:
Bahan Kimia
Meliputi
bahan mudah terbakar, bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat
reaktif, dan gas yang berbahaya. Penggunaan senyawa yang bersifat
karsinogenik dalam industri maupun laboratorium merupakan problem yang
signifikan, baik karena sifatnya yang berbahaya maupun cara yang
ditempuh dalam penanganannya. Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam
penanganan bahan kimia berbahaya meliputi manajemen, cara pengatasan,
penyimpanan dan pelabelan, keselamatan di laboratorium, pengendalian dan
pengontrolan tempat kerja, dekontaminasi, disposal, prosedur keadaan
darurat, kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan. Bahan kimia
dapat menyebabkan kecelakaan melalui pernafasan (seperti gas beracun),
serapaan pada kulit (cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk
padatan dan cairan.
Bahan kimia berbahaya dapat
digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu, bahan kimia yang eksplosif
(oksidator, logam aktif, hidrida, alkil logam, senyawa tidak stabil
secara termodinamika, gas yang mudah terbakar, dan uap yang mudah
terbakar). Bahan kimia yang korosif (asam anorganik kuat, asam anorganik
lemah, asam organik kuat, asam organik lemah, alkil kuat, pengoksidasi,
pelarut organik). Bahan kimia yang merusak paru-paru (asbes), bahan
kimia beracun, dan bahan kimia karsinogenik (memicu pertumbuhan sel
kanker), dan teratogenik.
Bahan-bahan Biologis
Bakteri,
jamur, virus, dan parasit merupakan bahan-bahan biologis yang sering
digunakan dalam industri maupun dalam skala laboratorium. Pada golongan
ini bukan hanya organisme saja, tetapi juga semua bahan biokimia,
termasuk di dalamnya gula sederhana, asam amino, dan substrat yang
digunakan dalam proses industri. Penanganan dalam penyimpanan, proses,
maupun pembuangan bahan biologis ini perlu mendapatkan ketelitian dan
kehati-hatian, mengingat gangguan kontaminasi akibat organisme dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh yang serius pada karyawan atau
tenaga kerja.
Aliran Listrik
Penggunaan peralatan dengan
daya yang besar akan memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya
kecelakaan kerja. Beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain:
- Pemakaian safety switches yang dapat memutus arus listrik jika penggunaan melebihi limit/batas yang ditetapkan oleh alat.
- Improvisasi terhadap peralatan listrik harus memperhatikan standar keamanan dari peralatan.
- Penggunaan peralatan yang sesuai dengan kondisi kerja sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan kerja.
- Berhati-hati dengan air. Jangan pernah meninggalkan perkeraan yang memungkinkan peralatan listrik jatuh atau bersinggungan dengan air. Begitu juga dengan semburan air yang langsung berinteraksi dengan peralatan listrik.
- Berhati-hati dalam membangun atau mereparasi peralatan listrik agar tidak membahayakan penguna yang lain dengan cara memberikan keterangan tentang spesifikasi peralatan yang telah direparasi.
- Pertimbangan bahwa bahan kimia dapat merusak peralatan listrik maupun isolator sebagai pengaman arus listrik. Sifat korosif dari bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan pada komponen listrik.
- Perhatikan instalasi listrik jika bekerja pada atmosfer yang mudah meledak. Misalnya pada lemari asam yang digunakan untuk pengendalian gas yang mudah terbakar.
- Pengoperasian suhu dari peralatan listrik akan memberikan pengaruh pada bahan isolator listrik. Temperatur sangat rendah menyebabkan isolator akan mudah patah dan rusak. Isolator yang terbuat dari bahan polivinil clorida (PVC) tidak baik digunakan pada suhu di bawah 0 oC. Karet silikon dapat digunakan pada suhu –50 oC. Batas maksimum pengoperasian alat juga penting untuk diperhatikan. Bahan isolator dari polivinil clorida dapat digunakan sampai pada suhu 75 oC, sedangkan karet silikon dapat digunakan sampai pada suhu 150 oC.
Ionisasi Radiasi
Ionisasi
radiasi dapat dikeluarkan dari peralatan semacam X-ray difraksi atau
radiasi internal yang digunakan oleh material radioaktif yang dapat
masuk ke dalam badan manusia melalui pernafasan, atau serapan melalui
kulit. Non-ionisasi radiasi seperti ultraviolet, infra merah, frekuensi
radio, laser, dan radiasi elektromagnetik dan medan magnet juga harus
diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai sumber kecelakaan kerja.
Mekanik
Walaupun
industri dan laboratorium moderen lebih didominasi oleh peralatan yang
terkontrol oleh komputer, termasuk didalamnya robot pengangkat benda
berat, namun demikian kerja mekanik masih harus dilakukan. Pekerjaan
mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis
pakai, masih harus dilakukan secara manual, sehingga kesalahan prosedur
kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Peralatan keselamatan kerja
seperti helmet, sarung tangan, sepatu, dan lain-lain perlu mendapatkan
perhatian khusus dalam lingkup pekerjaan ini.
Api
Hampir
semua laboratorium atau industri menggunakan bahan kimia dalam berbagai
variasi penggunaan termsuk proses pembuatan, pemformulaan atau analisis.
Cairan mudah terbakar yang sering digunakan dalam laboratorium atau
industri adalah hidrokarbon. Bahan mudah terbakar yang lain misalnya
pelarut organik seperti aseton, benzen, butanol, etanol, dietil eter,
karbon disulfida, toluena, heksana, dan lain-lain. Para pekerja harus
berusaha untuk akrab dan mengerti dengan informasi yang terdapat dalam Material Safety Data Sheets (MSDS).
Dokumen MSDS memberikan penjelasan tentang tingkat bahaya dari setiap
bahan kimia, termasuk di dalamnya tentang kuantitas bahan yang
diperkenankan untuk disimpan secara aman.
Sumber api yang lain
dapat berasal dari senyawa yang dapat meledak atau tidak stabil. Banyak
senyawa kimia yang mudah meledak sendiri atau mudah meledak jika
bereaksi dengan senyawa lain. Senyawa yang tidak stabil harus diberi
label pada penyimpanannya. Gas bertekanan juga merupakan sumber
kecelakaan kerja akibat terbentuknya atmosfer dari gas yang mudah
terbakar.
Suara (kebisingan)
Sumber kecelakaan kerja yang
satu ini pada umumnya terjadi pada hampir semua industri, baik industri
kecil, menengah, maupun industri besar. Generator pembangkit listrik,
instalasi pendingin, atau mesin pembuat vakum, merupakan sekian contoh
dari peralatan yang diperlukan dalam industri. Peralatan-peralatan
tersebut berpotensi mengeluarkan suara yang dapat menimbulkan kecelakaan
kerja dan gangguan kesehatan kerja. Selain angka kebisingan yang
ditimbulkan oleh mesin, para pekerja harus memperhatikan berapa lama
mereka bekerja dalam lingkungan tersebut. Pelindung telinga dari
kebisingan juga harus diperhatikan untuk menjamin keselamatan kerja.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-aplikasi/manajemen-laboratorium-kimia/sumber-bahaya-yang-berpotensi-menimbulkan-kecelakaan-kerja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar