Gizi lebih telah menjadi masalah nyata yang serius bagi penduduk
Indonesia. Fenomena kejadian gizi lebih tidak saja pada penduduk kaya
tetapi juga pada penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan. Riset
Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan 14% balita mengalami gizi lebih, pada
penduduk kaya prevalensinya mencapai 14,9% dan pada penduduk miskin
12,4%.
Sebagai salah satu wujud nyata upaya pencegahan gizi lebih, telah dilaksanakan seminar untuk membangun kesadaran publik dengan tema Gizi Lebih: Ancaman Tersembunyi Masa Depan Anak Indonesia pada tanggal 20 April 2011 di Aula Dr. J. Leimena, Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan RI sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Anak Nasional tahun 2011. Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 200 orang terdiri dari lintas kementerian dan institusi pemerintah, organisasi profesi, asosiasi dan LSM terkait gizi dan anak, media massa serta perwakilan Guru KB/TK dan SD di wilayah DKI Jakarta.
Dalam paparannya, para narasumber dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, Badan POM, PERSAGI, dan IDAI membahas isu-isu dan kebijakan terkini terkait gizi lebih seperti Revolusi Budaya Sehat di Sekolah; Gerakan Nasional Jajanan Anak Sekolah Sehat dan Bergizi; Asupan, Status Gizi & Pola Makan untuk Mencegah Kegemukan Sejak Usia Dini; serta Dampak Kegemukan di Usia Dini Terhadap Penyakit di Masa Datang.
Dalam bahasannya, Ketua Umum PERSAGI menyampaikan bahwa “berat badan yang berlebihan muncul dari interaksi multifaktoral yakni antara faktor lingkungan, predisposisi genetik dan perilaku individu”. Untuk mengatasi gizi lebih diperlukan perubahan sosial baik gaya hidup, aktivitas fisik, perilaku makan dan disertai penyiapan lingkungan yang kondusif. Perubahan yang paling efektif dilakukan adalah sejak usia dini melalui institusi pendidikan, baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi.
Keberpihakan media massa dalam upaya memenuhi hak informasi masyarakat dalam hal informasi asupan gizi seimbang, peran guru untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan dalam memberikan edukasi tentang asupan gizi seimbang, serta keberpihakan organisasi profesi dan asosiasi/lembaga lainnya dalam kegiatan terkait dengan asupan gizi seimbang menjadi point penting sebagai wujud nyata dukungan berbagai pihak kepada pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan gizi lebih.
Akhirnya, dapat disarikan bahwa peningkatan kesadaran dan komitmen untuk pemenuhan asupan gizi seimbang dengan cara pengaturan pola makan sehat pada anak sejak usia dini menjadi salah satu investasi bangsa menuju generasi yang berkualitas di masa depan. (Yuni-Ditzi)
Sumber : http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/2538
Tidak ada komentar:
Posting Komentar